Idelando.com-Bisnis online merupakan salah satu bisnis yang banyak diminati oleh generasi sekarang. Seperti olshop pakaian, barang-barang elektronik, produk kecantikan dan bahkan merambat ke kuliner. Peluang-peluang ini, menjadi sasaran bisnis bagi kawula muda di Indonesia tak terkecuali di Manggarai.

Seorang womenpreuner muda Manggarai yang menggeluti bisnis ini adalah Maria Fatima Owa atau sapaan akrabnya Sasan. Lulusan Unika Santu Paulus Ruteng ini menjalankan bisnis online sejak di bangku kuliah. Ia telah menjual berbagai produk seperti; pakaian, peralatan make up, dan kue. Sekarang, pebisnis muda ini menekuni bisnis kuliner berupa lauk pauk.

Sasan memulai bisnis ini terinspirasi dari postingan jualan makanan di media sosial. Suatu hari, ia melihat postingan jualan lauk pauk di facebook, karena penasaran, Sasan coba memesan satu porsi.  

Waktu itu harganya Rp.15.000 satu mika eee. Isinya tidak banyak, hanya satu potong daging ayam yang ukuran kecil. Setelah melihat itu ka, saya terdorong menjual hal yang sama. Tetapi semalaman, saya dan mama memikirkan jualan apa yang pas.” jelas Sasan.

Keesokan harinya, Sasan dan ibunya berinisiatif untuk menjual lauk melalui faceebook. Menu yang dijual adalah ayam goreng, tetapi dengan olahan, porsi, dan harga yang berbeda. Hari pertama jualan, mereka memasang harga Rp.10.000/porsi (satu mika) dan semuanya habis terjual.

Setelah beberapa hari berjualan ayam goreng, mereka mulai memikirkan sesuatu yang baru berupa menu spesial atau menu andalan. Untuk menemukan menu spesial, mereka mempelajari situasi pasar, selara konsumen, keahlian mereka, kemampuan bahan mentah (mudah diperoleh dan terjangkau). Akhirnya, mereka pun menemukan menu spesial, Darah Babi Pedas dengan aroma khas Ende.

Seiring berjalannya waktu, bisnis ini sudah dikenal oleh banyak orang. Dengan kata lain, Sasan sudah menemukan pasarnya atau pelanggan tetap. Untuk menarik perhatian pelanggan, Sasan memperhatikan beberapa hal dalam berjualan, seperti attitude, kebersihan, skill, komunikasi, dan pelayanan. Dari kelima hal ini, attitude dan komunikasilah yang ditekankan. Sasan juga menambahkan menu-menu baru dalam jualannya seperti; gule nangka, ikan bumbu pedas, lawar, ayam tahu pedas, sambal goreng basa dan mihun. Harga dari setiap jenis menu ini bervariasi yaitu Rp.5000; dan Rp.10.000. Seperti biasa menu ini selalu laku terjual.

Setiap pekerjaan tentunya memiliki tantangan. Begitu pula yang Sasan alami dalam menjalankan bisnisnya. Tantangan awal yang dihadapi Sasan adalah pendapat orang tentang bisnis online ini yang tidak menjanjikan.

Banyak orang beranggapan bahwa harga yang diberikan itu tidak seberapa dan keuntungannya tidak besar. Mengatasi masalah ini, tapi saya ka tetap konsisten, karena menurut saya setiap hari uang harus berputar. Bagi saya, modal memang penting tapi intinya, apa yang saya jual hari ini setidaknya bisa memenuhi modal awalnya. Artinya, saya tidak memikirkan besaran untungnya tetapi pada intinya bisa menutupi modal.

Selain itu, tantangan lain yang dialami Sasan adalah tidak ada dukungan dari keluarga. Keluarga mengharapkan Sasan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan basicnya atau minimal harus memiliki perkerjaan tetap.

Ini tantangan utama yang sangat mempengaruhi niat saya bahkan saya sempat down dengan ini. Belum lagi bertanya: kau ini mau kerja apa sebenarnya?” curhat Sasan.

Menurutnya, hal yang paling penting dalam menyikapi masalah ini adalah memberikan pengertian kepada orang tua. Memberikan Pengertian kepada orang tua yang dimaksudkan Sasan adalah agar orang tua tidak memberikan sanksi sosial kepadanya seperti yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Sanksi sosial yang dimaksudkan adalah berupa pertanyaan: kerja apa dan di mana, kenapa tidak jadi guru, kenapa tidak bawa lamaran ke situ, liat kau punya teman-teman, dsb.

Memang orang tanya arah bisnis nanti ke mana, belum lagi satu dua cibiran yang sering saya dengar. Tapi menurut saya yang penting kita bisa kasih bukti nyata dari kerja kita. Jadi sa rasa, senjata yang paling kuat untuk menjawab cibiran orang adalah bukti kesuksesan. Sampai saat ini, jualan lauk online masih menjadi ladang penghasilan atau dengan kata lain sudah menjadi pekerjaan tetap saya. Pekerjaan ini pastinya sangat saya nikmati. Ini yang buat saya semangat berjualan dari hari ke hari. Walaupun niat menjadi seorang guru masih ada dalam sa pu pikiran.

Sasan juga memimpikan bahwa tahun depan dia harus memiliki tempat usaha agar ia dapat mengembangkan bisnisnya. Ia juga menambahkan bahwa dalam berbisnis kita harus berani keluar dari zona nyaman. Selain itu, walaupun Sasan memiliki prinsip “jalani saja dulu” dalam berusaha, Sasan tetap tidak mengabaikan perencanaan dalam bisnis. Baginya, perencanaan adalah hal yang penting sebagai pengontrol arah, batasan, standar, dan target bisnis.

Ketika mengakhiri perbincangan dengan tim redaktur Idelando, Sasan berharap bahwa generasi muda jangan pernah gengsi untuk melakukan sesuatu dan selalu berani untuk memulai sesuatu, serta harus mampu menciptakan karya original (usaha).

Tentang Tokoh: Maria Fatima Owa (Sasan), Tempat Tanggal Lahir : Ende, 17 September 1998. Alumni Unika St. Paulus Ruteng ini memiliki hobi masak dan kumpul receh. Sasan dapat dihubungi melalui Fb: Shanti Owa dan ig: san_owa17

0 Komentar