Gaun Surga

Rajutkan buatku sehelai sutramu

Cukup satu warna yang bermakna

biar tampak elok raga ditatap

Sulamkan bunga pada ujungnya

agar nampak berseri mata memandang

Beri kasih pada kancingnya

biar tenang badanku dalam mimpi yang panjang

Jangan biarkan ujungnya melewati kakiku

agar tak terjatuh aku saat kuterbangun…

Dalam lelap dan doaku kan kubawa indahnya rajutmu


Tulus Itu Sakit

Tulus itu sakit

Ketika perjuangkan cinta sepihak

Sebenarnya ada luka yang tersimpan

Abaikan perihnya, karena berharap kasih akan berbalas

Tak peduli kuatku

Terus kulangkahkan asa yang membara

Namun ketika kusampai pada maksudku

Kaupun berlalu pada arah yang sama

Kuraba dadaku, tekuk kuberlutut

Seakan nyawa tak berbadan

Memandang warna yang tlah kau coret pada ikhlasku

Lukaku kuadukan pada tanahku

Biarlah kembali jadi debu segala sukaku

Dan jerit hati kutinggalkan pada jejak ini

Sehingga tak kupijak lagi pada langkah yang sama


Kasih Yang Tak Pernah Letih

Kuunggah asamu dalam benakku

Indah tak beralasan

Embun yang telah kau teteskan dalam dahagaku

Rangkaian doa kau titipkan pada semesta

Kelak yakinmu akan jawab semuanya

Lantunanmu mengisyaratkan ada mimpi dibalik pelangi hatiku

Merdunya suara malammu

Hingga candapun tak mau berpulang keperaduannya

Kau yang tak nampak pada tatap nyata

Hangatmu menggenggam laraku

Hingga tetes pedih pun punah

Jangan berhenti tuk jadi bijakkku

Karena langkahku masih berlanjut

Genggam harapku dalam kidungmu

Karena doamu adalah tulusmu untukku


Penulis: Imelda Rista--biasa dipanggil Imel. Lahir di Nekang, 11 April 1982. Imel memilik hobby menulis. Penulis dapat dihubungi melalui facebook: Rista dan e-mail: imelrista04@gmail.com

0 Komentar