Idelando.com-Februari mungkin akan sedikit berbeda dari bulan-bulan lainnya. Karena sebagian dari kita setuju  bahwa Februari adalah bulan kasih sayang,  ada Valentine di sana. Meskipun cuma sehari dan sebenarnya juga cuma formalitas untuk menunjukkan bahwa kasih sayang dan cinta itu penting untuk dirayakan atau sekedar ditunjukkan kepada siapapun yang layak “hadir” di perayaan Valentine yang kita rayakan.

Sebenarnya Valentine ditujukan untuk menghormati martir Katolik bernama St.Valentine. Pada masa itu, kaisar Claudius II memutuskan untuk melarang pernikahan untuk pria muda. Kaisar menganggap pria lajang lebih baik dibanding pria beristri untuk dijadikan prajurit ketika masa perang saat itu. Hal ini karena pria lajang tak perlu meninggalkan keluarganya saat perang. Valentine menganggap keputusan Kaisar Claudius II itu tidak adil. Ia menentang aturan tersebut dan terus melakukan pernikahan untuk kekasih muda secara rahasia. Tindakan Valentine akhirnya diketahui oleh Claudius II. Ia memerintahkan agar Valentine dihukum mati. Hukuman ini menjadi awal mula peringatan Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Dalam beberapa abad berikutnya, hari Valentine semakin populer sebagai hari libur musim semi.

Kita sering kali memaknai Valentine dengan cara yang berbeda namun tetap pada intinya merayakan sebuah cinta dan kasih sayang. Sama halnya dengan kalian, bagi saya Februari  juga merupakan bulan kasih sayang dan bulan merayakan cinta. Namun, terus terang saja saya merayakan cinta dan kasih sayang tiap bulan dalam satu tahun dan tiap hari dari 365 hari. Khusus 14 Februari intensitas merayakan cinta dan kasih sayang itu sedikit lebih kuat dari hari lainnya. Mungkin karena kado menjadi pembeda antara kasih sayang yang dirayakan pada hari selain 14 Februari atau pada bulan selain Februari.

Menjelang 14 Februari dilema terkadang muncul. Dilema akan kado atau hadiah apa yang cocok diberikan kepada mereka yang kita anggap layak diberikan kado pada hari kasih sayang. Gerai dan tokoh-tokoh penjualan merchandise atau souvenir akan dipenuhi oleh mereka yang merayakan Valentine dengan kado. Boneka, baju, hoodie atau jaket menjadi list hadiah yang bisa dipertimbangkan untuk dijadikan kado pada hari Valentine. Dari list kado yang saya sebutkan, mungkin hanya 1 dari 10 orang yang akan membelikan barang di list tersebut dan dijadikan kado Valentine. Lalu bagaimana dengan 9 orang lainya? Mereka akan memilih coklat untuk dijadikan kado pada hari Valentinne, sebegitu magisnya coklat sampai sering kali menjadi simbolis di formalitasnya Valantine bulan Februari.

Lalu apa hubungannya cinta dan coklat atau pun kasih sayang dan mengapa coklat selalu identik dengan Valentine, apa karena coklat dan cinta itu sama-sama manis? Tentu saja tidak, cinta tak selamanya manis kadang asam, asin atau pun pahit. Singkatnya, sekitar 4000 tahun yang lalu, coklat dianggap makanan mahal dan mewah yang hanya dikonsumsi oleh kaum bangsawan. Pada tahun antara 1660 hingga 1770-an ketika pernikahan antara Maria Theresa dari Spanyol dengan Raja Louis XIV berlangsung, Putri Maria Theresa menghadiahkan Raja Louis sebuah bingkisan yang berisikan coklat dengan kemasan yang begitu mewah sebagai hadiah pernikahan mereka. Sejak pernikahan antara Maria Theresa dan Louis XIV inilah cokelat juga mulai menyebar di Perancis, seluruh Eropa, dan akhirnya mendunia. Sejak saat itu pula coklat identik dengan perayaan cinta. Semestinya kalian juga paham mengapa coklat sering kali menjadi hadiah hari Valentine.

Sebatang coklat pada hari Valentine akan sangat bermakna bagi mereka yang menerimanya. Coklat akan menjadi penyampai pesan yang membawa banyak makna, simbol cinta, dan kasih sayang dari pemberi kado kepada penerima kado. Coklat akan menjadi barang buruan pada bulan Februari, khususnya menjelang hari Valentine. Mereka yang mengunjung gerai atau tokoh camilan, khususnya pada hari-hari menjelang Valentine dapat dipastikan sedang mencari coklat apa yang pas untuk dijadikan kado. Dalam memilih coklat sebagai kado Valentine, brand yang memproduksi coklat tersebut akan menjadi pertimbangan. Semakin besar dan terkenal sebuah brand coklat maka hadiah coklat Valentine itu pun lebih memiliki makna. Kalian tentunya akan lebih memilih memberikan hadiah coklat silverqueen ketimbang Fonut, iya kan? Meskipun sama sama coklat.

Lantas bagaimana jika coklat diberikan bukan pada bulan Februari? Selepas Februari dan Valentine yang hanya formalitas itu berakhir, coklat hanya camilan biasa yang sama halnya permen atau pun keripik dan tak ada yang spesial. Terpajang di etalase gerai atau tokoh dan menunggu seseorang untuk mengambilnya bukan pada bulan Februari. Jika saya memiliki kepentingan pribadi dengan coklat, tentu saja saya akan mengambilnya bukan cuma bulan Februari.

Mungkin kita pernah membayangkan hidup kita seperti nasib sebatang coklat yang hanya dicari ketika dibutuhkan dan sering kali dianggap penting cuma pada waktu tertentu, atau tergantung mereka yang membutuhkannya. Selepas keperluan itu berakhir kita hanya orang biasa seperti sebelum-sebelumnya. Seharusnya jangan. Jika kita sebatang coklat, kita akan tetap dibutuhkan pada hari-hari selain 14 Februari dan pada bulan-bulan selain Februari. Perlu diketahui, coklat salah satu makanan yang dipercaya dapat menghilangkan stress dan sering kali menjadi makanan favorite bagi orang-orang tertentu. Coklat tetap menjadi camilan yang spesial sepanjang waktu, tak hanya pada bulan Februari dan khususnya saat Valentine yang cuma formalitas itu.

Penulis: Rudi Herwanto

Editor: Yoan Soro

1 Komentar

Unknown mengatakan…
Mantap skel eh kaks Didi dan thankyou untuk tiap tulisan dari kawan" idelando yang selalu sukses buat imus Rebok sambil bacanya 😁😁