Sumber: www.ntthits.com

Idelando-Halo Kawan, sekolah itu menyenangkan. Bagaimana tidak, kita mempunyai kesibukan rutin tiap pekannya. Kita juga akan bertemu orang asing yang akan menjadi kawan, teman, pasangan, atau pun mimin biasanya menyebut teman selamanya menggantikan istilah sahabat.

Memang, jika dihadapkan dengan tugas, ulangan, atau ujian, kita dorang merasa "ini su susah ini sudah". But anyway, hal tersebut sebenarnya pengukur kita bisa atau memahami apa yang guru ajarkan. Selain itu, dengan bersekolah kita sebenarnya dilatih untuk membagi waktu antar kesibukan sendiri, teman, keluarga atau pun sosial. Omong punya omong, bagaimana jika sekolah dimulai pukul 05.00 pagi. Pasti ada banyak kejadian random dan absur dari biasanya. Berikut hal yang Mimin peroleh dari ganda sore dengan anak-anak sekolah dorang.

Baca juga: Menjadi Anak Rantau dan Rindu Makanan Dureng Buatan Mama

[1] Kesulitan Membagi Waktu Tidur

Abang, kalau kami jadi sekolah pukul 05.00, pastinya akan kesulitan membagi waktu tidur. Belum lagi kami yang kebiasaan bangun pagi pas 30 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Itu sangat memberatkan. Pastinya kami mengharapkan jam pertama diisi dengan materi tidur indah dan nyenyak. Sekolah harus terapkan itu, Abang. Hehehe

[2] Kesulitan ke Sekolah

Abang, kami yang naik bemo ke sekolah pastinya mengharapkan om sopir dorang bisa bangun cepat juga. Kami tahu mereka banyak yang berkeluarga. Malam mereka sibuk dengan urusan lain dan privat yang menuntut mereka harus mete. Kami merasa kasihan, mereka akan mengalami penyakit kurang darah, atau kami takut mereka tidak konsen bawa bemo pas antar kami ke Sekolah. Masih kantuk to abang.

[3] Susahnya Menjadi Petugas Piket

Abang, maunya yang bersih sekolah itu CS. Tapikan, kami dorang dilatih untuk mandiri. Nah, bersih kelas salah satunya. Artinya kami harus sudah ada di sekolah sebelum ayam berkokok. Kan harus lebih cepat dari biasanya toh?

Baca juga: Lapangan Motang Rua Tempat yang Asyik untuk Curhat Berdua

[4] Banyak Alasan Absurd Tidak ke Sekolah

Abang, jadi murid tuh jago buat alasan. Biasanya ada yang masuk akal dan ada yang tidak. Nah, jika kami masuk sekolah terlalu pagi, kami yang bawa motor pasti ketakutan. Artinya kami butuh teman jalan. Kalau tidak kami akan buat pemberitahuan palsu. Semisal, "Pagi pak, hari ini saya tidak masuk sekolah karena dalam perjalanan tadi saya merasa motor saya semacam diboncengi makhluk gaib. Saya coba tarik gas full tapi kelajuannya begitu-begitu saja". Tapi masuk akal to Abang?

[5] Kesulitan Menjemput Enu

Abang, pastinya kami banyak yang jomlo kalau betul sekolah terlalu pagi. Kami yang biasa bangun telat pastinya akan kesulitan menjemput ayang. Belum lagi kalau rumah ayang jauh dan hobi dandan ke sekolah. Belum terlambat bangun, terlambat jemput dia, dan pastinya saya terlambat sampai sekolah. Mending kita jomlo selama sekolah biar lebih fokus sekolah, eh bangun tidur lebih cepat sebenarnya Abang.

[6] Kami Punya Outfit Berubah

Abang, kalau kami sekolah terlalu pagi, apalagi di Ruteng, pasti kami bawa jaket kutub ke sekolah. Enaknya pas pergi. Tapi kalau pulang masih pake itu jaket, "Tuhan e macam orang beti mese". Apalagi itu jaket kutub besar bukan main. Paling kalau mau disimpan dalam tas, kami juga pakai ransel naik gunung ke sekolah. Biar sekalian bawa dengan tenda juga. Siapa tahu ada ekstra pramuka mendadak sampai sekolah. Lanjut tidur to Abang?

[7] Kesulitan Kencan

Abang, kalau sekolah terlalu pagi pastinya kami lelah dan butuh waktu istirahat lebih di rumah. Jadi, jadwal kencan mingguan akan terlewatkan. Mau tidak mau kami juga kencan ala jaman Covid. Bucin online sa toh? Belum minggu kami pergi Gereja dan ikut kegiatan lain. Kapan kami punya waktu untuk ayang.

Nah kawan,  itu tujuh hal receh yang mungkin bisa saja terjadi kalau sekolah mulai pukul 05.00 pagi. Sebelum close Mimin juga yakin pasti guru-guru dongs mengeluh. Apalagi yang tinggal jauh dan masih nginap di rumah mertua. Sungguh drama pagi yang indah nanti. (*Id)

0 Komentar