Idelando-Saya mulai suka menulis diary ketika duduk di bangku SMA kelas XI. Berawal dari pelajaran jurnalistik ketika sang guru bilang "mulailah dari menulis diary kalau mau belajar menulis". Benar adanya, ketika menulis diary saya menemukan kepuasan dalam diri. Yang bisa saya maknai dari menulis diary waktu itu adalah saya bisa mengenal diri sendiri.

Semua peristiwa yang saya alami dan mimpi-mimpi, saya tulis dalam berbagai bentuk: narasi, puisi, dan cerpen. Tentang hari ulang tahun, mimpi untuk bulan atau tahun yang akan datang, jatuh cinta, cinta yang ditolak, dipukul guru, dll. Dari kisah-kisah kecil dan ganjil yang saya tulis saya bisa mengevaluasi diri. Saya percaya bahwa hidup adalah proses dan yang terjadi pada diri saya hari ini juga buah dari diary.

Seiring berjalannya waktu, ketika berada di semester 2 kelas XI, saya mulai menulis surat untuk diri sendiri. Apa pun mimpi saya di hari-hari yang akan datang saya tulis dalam diary dalam bentuk surat. Saya menulis begini "Dear Opin 20 Tahun" atau "Dear Opin di Bulan April". Semua yang saya dambakan saya tulis dalam surat itu dan saya boleh membacanya kembali ketika sudah jatuh tempo. Ini seperti lelucon tetapi kebiasaan ini memberi energi positif tersendiri bagi saya.

Baca juga: Takut Kehilangan "Weta"

Saya aktif melakukan ini sampai tingkat I kuliah dan sekarang sesekali saja saya melakukannya. Ada tiga manfaat utama dari menulis surat untuk diri sendiri yang saya alami. Pertama, sebagai petunjuk membangun kebiasaan baik. Kita termotivasi untuk selalu belajar agar dapat mencapai cita-cita yang kita dambakan. Kedua, sebagai pengontrol diri agar tetap fokus. Bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ketiga, sebagai alat untuk mengukur kemajuan diri. Apakah kita sudah menjadi seperti yang ditulis atau belum. Kalau belum perlu usaha lebih keras lagi. Kalau sudah, belajar untuk tingkatkan prestasi. 

Saya senang sebagian dari yang terjadi pada diri saya hari ini sudah sesuai dengan yang saya tulis. Hari ini saya sedang menulis dan menanti surat-surat yang lain. Apakah saya akan menjadi seperti yang ditulis?

Baca juga: Cinta Harus Memilih

Menulis di Memo Handphone

Memo handphone seperti sebuah buku. Kita bisa membaca dan menulis di sana. Selain mudah di bawa ke mana-mana, handphone memang barang yang paling dicari makhluk bernama manusia. Kau bisa menulis kisah-kisah kecil dan catatan-catatan pekerjaan. Tulislah surat di memo agar menjadi petunjuk dalam membangun kebiasaan-kebiasaan baik. Ada fitur-fitur menarik yang mengubah suratmu menjadi lebih indah.

Ayo menulis surat!!!

Penulis: Opin Sanjaya

0 Komentar